Melalui artikelnya, ia membahas satu pemikiran tokoh yang hadir dari kalangan pesantren, ulama asal Tremas, salah satu nama desa di Pacitan, Jawa Timur yang keilmuan dan karya-karyanya menjadi rujukan ulama dalam maupun luar negeri.
Syaikh Syadi mengungkapkan mentahqiq bukanlah ilmu yang bersifat dharuri melainkan amaliyah atau praktek, dengan demikian dapat dilakukan oleh semua orang.
Sebagai pentahqiq yang sangat masyhur, dia menceritakan bagaimana saat pertama kali mentahqiq Kitab Khasyiyah Attarmasi. Selain merasa kesulitan, sumber referensi yang dipakai oleh sang pengarang lebih dari 1.000 kitab.
MA’HAD ALY AL-TARMASI, PACITAN – Muhaqqiq Turats dan Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Imam Syafi’i Cianjur, Jawa Barat, Syekh Muhammad Syadi Musthafa Arbasyi mengagumi keilmuan Syekh Mahfudz Al-Tarmsi. Hal ini disampaikan di awal pembukaan Muhadharah ‘Ammah Tahqiq Turats yang digelar oleh Ma’had Aly Al-Tarmasi Perguruan […]
Berikut kami sampaikan pengumuman hasil ujian SPMB Sabtu, 21 Mei 2022. Download pengumuman di bawah ini. Klik di sini Selamat datang sebagai Mahasantri Baru Tahun Akademik 1443 H/ 2022 M. Selamat berjuang 4 tahun ke depan lithalab al-‘ilm, semangat mengaktualisasikan diri, semoga apa yang kalian […]
“Bukber juga diisi diskusi-diskusi kecil dari para mahasantri dan menjalin keakraban. Selain itu muhadir juga kami undang,” katanya, Senin (25/4/2022) malam.
“Dengan mempelajari karya ulama, maka kita akan lebih mengenal lebih dalam perjalanan kehidupan para sesepuh serta meneladani akhlak dan kedalaman ilmunya,” jelasnya
“Di sini juga ada Goa Dawung yang memiliki Sendang Pitu. Zaman dahulu digunakan oleh para bidadari untuk mandi,” jelasnya.
KH KRT Luqman berpesan kepada para Mahasantri peserta KKM, dalam menjalani KKM selama 20 hari di bulan ramadhan berikan hasil yang positif dan marem kepada masyarakat
Kamilah menilai, setiap orang yang suka dengan ziarah kepada para Masyayikh akan berbeda dengan yang lain