KKM 03 Ma’had Aly Al-Tarmasi Pacitan Bumikan Fiqih Wanita di Dusun Krajan
MA’HADALYALTARMASI, PACITAN– Ada yang berbeda di Dusun Krajan, Desa Klepu, Kecamatan Donorojo, Minggu (2/3/2025) kemarin.
Ibu-ibu kampung berkumpul, bukan untuk arisan atau rapat PKK, melainkan mengikuti sosialisasi masa’il nisa.
Kegiatan ini diinisiasi oleh mahasiswa Kuliah Khidmah Mahasantri (KKM) kelompok 03 Ma’had Aly Al-Tarmasi Pacitan.
Di antara hiruk-pikuk urusan rumah tangga dan segudang aktivitas harian, rupanya para ibu masih haus akan ilmu agama.
Bukan sembarang ilmu, melainkan fiqih wanita yang berkaitan langsung dengan keseharian kaum ibu.
Pembahasan berkisar pada haid, istihadah, wiladah, hingga nifas.”Pembahasan ini penting. Sebab, memahami masa’il nisa itu tidak hanya teori, tapi kebutuhan. Ini bekal utama muslimah agar ibadahnya sah,” ujar Wakil Ketua Tim KKM, Dewi Imala.
Bukan sekadar bicara, mereka juga membawa alat tempur. Proyektor dinyalakan, papan tulis dipasang.
Ilmu fiqih yang selama ini terkesan berat dan pelik diuraikan dengan cara yang ringan dan mudah dipahami.
Sementara itu, sang pemateri, Umi Hanik Kurniawati, memaparkan dengan gaya yang hidup.
Tak ada istilah terlalu sensitif untuk dibahas. Semua dibedah tuntas, termasuk soal hukum menunda mandi wajib dan status darah keguguran.
“Hal-hal seperti ini sering dianggap sepele, padahal dampaknya besar. Maka, dalam sosialisasi ini, kami bahas semuanya dengan tuntas,” katanya.
Ibu-ibu yang hadir pun tampak antusias. Sesekali terdengar tanya-jawab yang membuat suasana lebih hidup.
Ada yang mengangguk-angguk tanda paham, ada pula yang tampak berpikir keras, mencerna setiap penjelasan.
Program ini memang baru langkah awal. Ke depannya, KKM Ma’had Aly Al-Tarmasi berencana menyasar remaja sekolah.
Sebab, memahami fiqih wanita itu sebaiknya sejak dini, bukan setelah dewasa.Sosialisasi yang dilakukan mahasantri Ma’had Aly Al-Tarmasi Pacitan tersebut tak lain usaha membumikan ilmu, agar muslimah tak lagi gamang dalam beribadah.
Sebab, seperti kata pepatah, ilmu tanpa amal bagai pohon tanpa buah. (*)
Penulis : Dewi Imala
Editor : Yusuf Arifai