Perdalam Pemahaman Agama bagi Pelajar, Ini yang Dilakukan KKM Ma’had Aly Al-Tarmasi Pacitan
MA’HADALYALTARMASI, PACITAN– Mahasantri Kelompok 04 dari program Kuliah Khidmah Mahasantri (KKM) Ma’had Aly Al-Tarmasi Pacitan mengadakan edukasi keagamaan bagi siswa-siswi MTs Ma’arif Ngrijang, Donorojo, Pacitan. Kegiatan ini berlangsung setiap pagi, dimulai pada Kamis, 6 Maret 2025, dan bertujuan untuk memperdalam pemahaman agama di kalangan pelajar.
Materi yang diberikan meliputi Fiqh Nisa’ bagi siswi remaja, pendalaman tajwid—terutama makhorijul huruf—untuk siswa laki-laki, serta Fiqh Ibadah bagi siswa kelas bawah. Mahasantri berharap program ini dapat meningkatkan wawasan keagamaan siswa sekaligus memperkuat pengamalan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Antusiasme Tinggi dalam Pembelajaran Fiqh Nisa’
Salah satu fokus utama edukasi ini adalah Fiqh Nisa’ bagi siswi remaja. Materi yang diajarkan mencakup pemahaman tentang darah haid, cara menghitung masa haid, serta aturan masa suci sesuai hukum Islam.
Pembelajaran ini mendapat respons positif dari para siswi yang aktif bertanya dan berdiskusi. Salah satu mahasantri yang menjadi pengajar, Lutfiana Maulani mengungkapkan bahwa minat para siswi terhadap materi ini sangat tinggi.
“Mereka sudah sangat antusias dalam mempelajari Fiqh Nisa’. Sepertinya kami sebagai mahasantri harus memberikan edukasi ini tidak hanya sehari saja, tapi berhari-hari agar mereka benar-benar bisa memahami tentang Fiqh Nisa’,” ujar Lutfiana.
Pernyataan ini menunjukkan bahwa kebutuhan edukasi keagamaan bagi siswi remaja masih sangat besar, terutama dalam memahami hukum Islam terkait perempuan.
Di sisi lain, siswa laki-laki mendapatkan materi pendalaman tajwid dengan fokus pada makhorijul huruf. Mahasantri memberikan bimbingan tentang cara mengucapkan huruf-huruf hijaiyah dengan tepat sesuai tempat keluarnya suara.
Materi ini diberikan agar para siswa dapat membaca Al-Qur’an dengan lebih baik dan sesuai kaidah tajwid. Dengan pengucapan yang benar, diharapkan kualitas bacaan Al-Qur’an mereka meningkat, baik dari segi kefasihan maupun ketepatan makhraj.
Bagi siswa kelas bawah, edukasi yang diberikan lebih ditekankan pada Fiqh Ibadah. Materi mencakup dasar-dasar praktik ibadah seperti tata cara berwudhu, shalat, dan ibadah harian lainnya.
Pengenalan ibadah sejak dini ini bertujuan membentuk kebiasaan beribadah yang benar dan penuh kesadaran di kalangan siswa. Dengan pemahaman yang lebih baik, mereka diharapkan dapat menjalankan ibadah dengan lebih khusyuk dan sesuai tuntunan agama.
Kegiatan ini mendapatkan respons positif dari berbagai pihak, termasuk guru dan wali murid. Mereka menilai program ini sangat membantu dalam meningkatkan pemahaman agama siswa, sekaligus memberikan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan menyenangkan.
Tidak hanya bermanfaat bagi siswa, program KKM ini juga menjadi ajang bagi mahasantri untuk mengamalkan ilmu yang mereka pelajari selama di pesantren. Selain itu, kegiatan ini menjadi bentuk kontribusi nyata dalam meningkatkan pendidikan keagamaan di masyarakat, terutama bagi generasi muda Kabupaten Pacitan. (*)
Penulis: Anisatul Hayati
Editor : Yusuf Arifai