LP2M Ma’had Aly At-Tarmasi Pacitan Survei Lokasi KKM 2026 di Empat Kecamatan

MAHADALY-ATTARMASI.AC.ID, PACITAN – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Ma’had Aly melaksanakan survei lokasi Kuliah Khidmah Mahasantri (KKM) Tahun 2026, Selasa (16/12/2025).

Kegiatan ini menjadi langkah awal untuk memastikan kesiapan wilayah yang akan menjadi lokasi pengabdian mahasantri.

Survei dilakukan di empat kecamatan, yakni Kecamatan Nawangan dan Bandar di Kabupaten Pacitan, Kecamatan Punung di Pacitan, serta Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri.

Tim LP2M turun langsung ke lapangan untuk berkoordinasi dengan pemerintah desa sekaligus memetakan potensi program pengabdian yang dapat dijalankan bersama masyarakat.

Ketua LP2M Ma’had Aly, Eko Wahid, mengatakan survei lokasi menjadi bagian penting dalam rangka membangun komunikasi dan sinergi kelembagaan sejak awal.

Menurutnya, pelaksanaan KKM tidak hanya soal penempatan mahasantri, tetapi juga kesiapan sosial dan dukungan dari pemerintah desa setempat.

“Melalui survei ini, kami ingin membangun komunikasi yang baik serta memperkuat sinergitas antara Ma’had Aly dengan pemerintah desa di lokasi KKM,” ujar Eko Wahid.

Tuai Respons Positif

Para kepala desa menyambut baik rencana pelaksanaan KKM 2026 dan menyatakan kesiapan untuk mendampingi serta mendukung aktivitas mahasantri selama menjalankan program pengabdian di desa masing-masing.

Selain itu, koordinator lapangan di setiap wilayah juga telah memberikan arahan teknis terkait pelaksanaan KKM, termasuk menyiapkan lokasi mukim bagi para mahasantri. Hal ini dinilai penting untuk memastikan kegiatan KKM berjalan tertib dan sesuai dengan kondisi lokal.

Sementara itu, Sekretaris LP2M Ma’had Aly At-Tarmasi, Zanuar Mubin, menyampaikan bahwa rangkaian survei belum sepenuhnya selesai.

Ia menyebutkan, survei lanjutan di Kecamatan Punung, Pacitan, dan Kecamatan Ngadirojo, Wonogiri dijadwalkan akan dilaksanakan pada Kamis (18/12/2025).

LP2M Ma’had Aly At-Tarmasi Pacitan berharap pelaksanaan KKM 2026 dapat berlangsung lebih terencana, efektif, dan memberi kontribusi nyata bagi penguatan kapasitas masyarakat desa, sekaligus menjadi ruang pembelajaran sosial bagi para mahasantri. (*)

Editor: Yusuf Arifai

Leave a Comment