Kolaborasi Kebidanan dan Fiqih Wanita, Ibu-Ibu Posyandu di Pacitan Dapat Wawasan Baru
MA’HADALYALTARMASI, PACITAN – Kelompok Kuliah Kerja Mahasantri (KKM) 02 Ma’had Aly Al-Tarmasi mengadakan diskusi Masail Nisa bersama ibu-ibu Posyandu di Ponkesdes Dusun Jajar, Desa Sempu, Kecamatan Nawangan, Kabupaten Pacitan, Senin (3/3/2025).
Kegiatan ini bertujuan membekali mereka dengan pemahaman yang benar tentang hukum keperempuanan yang sering disalahpahami.
Acara ini menghadirkan Bidan Eni serta melibatkan ibu-ibu Posyandu dan lansia. Selain di Dusun Jajar, diskusi serupa juga akan digelar di Ponkesdes Dusun Tanggung dan Dusun Wadang. Sebagai tambahan, panitia membagikan buku Panduan Masail Nisa untuk memperluas wawasan peserta.
Di sesi pertama, Bidan Eni menyoroti pentingnya gizi seimbang bagi ibu hamil dan menyusui. Ia menjelaskan bahwa pola makan yang baik tidak hanya menjaga kesehatan ibu, tetapi juga memengaruhi perkembangan janin dan bayi yang disusui.
“Asupan gizi yang baik tidak hanya berpengaruh pada kesehatan ibu, tetapi juga perkembangan janin dan bayi yang sedang disusui,” ujarnya.
Sesi kedua membahas Masail Nisa, dipandu oleh Ken Zahra, Lukluk, dan Bella, Mahasantri KKM Kelompok 02.
Ken Zahra menegaskan bahwa perempuan wajib memahami fiqih kewanitaan karena berkaitan dengan keabsahan ibadah.
Sementara itu, Luluk menambahkan bahwa banyak yang keliru dalam memahami hukum puasa bagi wanita istihadah (darah di luar haid).
“Banyak yang mengira wanita istihadah tidak boleh berpuasa atau wajib mengqadha puasanya. Padahal, puasanya tetap sah dan tidak perlu mengganti di lain waktu,” jelasnya.
Diskusi ini mendapat respons positif. Ibu-ibu Posyandu aktif bertanya dan mencatat poin penting yang disampaikan pemateri.
Melalui kolaborasi ilmu kebidanan dan kajian Masail Nisa, diharapkan ibu-ibu Posyandu lebih memahami kesehatan reproduksi dan hukum Islam, sehingga tidak mudah percaya pada informasi yang keliru. (*)
Penulis: Lukluk
Editor : Yusuf Arifai