Ma’had Aly Al-Tarmasi Ikut Bimtek Pengelolaan Beasiswa LPPD Jatim
BONDOWOSO—Ma’had Aly Al-Tarmasi Pacitan mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan Dana Beasiswa LPPD Jawa Timur di Hotel Grand Padis, Bondowoso, Kamis–Jumat (30–31/10). Kegiatan ini digelar untuk memperkuat tata kelola beasiswa agar lebih transparan dan akuntabel.
Lembaga tersebut mengirim dua perwakilan, yakni Kepala Biro Administrasi Akademik dan Kerja Sama Zanuar Mubin serta Kepala Biro Administrasi Keuangan dan Kepegawaian Rifki Hamiyal Hadi. Mereka bergabung bersama peserta lain dari 64 perguruan tinggi keagamaan Islam (PTKI) dan Ma’had Aly penerima program beasiswa LPPD 2025.
Bimtek dibuka Ketua LPPD Jatim Prof Dr KH Abdul Halim Soebahar MA. Hadir pula anggota DPRD Jatim, perwakilan Biro Kesra Pemprov Jatim, dan Inspektorat Provinsi.
Dalam sambutannya, Prof Halim menegaskan bahwa pengelolaan beasiswa bukan semata urusan administratif. “Setiap rupiah dana publik harus dipertanggungjawabkan dengan jujur. Program ini menyangkut masa depan banyak generasi muda,” tegasnya.
Para peserta mendapatkan materi teknis terkait pelaporan, mekanisme audit internal, serta tata kelola keuangan sesuai regulasi pemerintah. Program beasiswa LPPD menjadi bagian dari upaya menyiapkan Generasi Emas Indonesia 2045 melalui peningkatan kualitas SDM pendidikan Islam.
Menurut Prof Halim, seleksi penerima beasiswa dilakukan ketat, khususnya bagi guru diniyah, hafiz-hafizah, serta mahasiswa S2 dan S3. Mereka harus mengikuti uji kitab, tes hafalan, dan seleksi akademik lanjutan.
Tahun lalu, dana beasiswa yang digelontorkan mencapai sekitar Rp35 miliar. Tahun ini, jumlahnya diperkirakan tidak jauh berbeda. Lembaga penerima juga meningkat dari 61 menjadi 64. Capaian program pun dinilai positif, di antaranya 38 dari 40 mahasiswa S2 di Mesir dan 25 dari 30 mahasiswa di Universitas Al-Azhar dinyatakan lulus.
“Santri itu kalau diberi peluang, bisa bersaing dengan siapa pun. Selama ini mereka hanya kurang kesempatan,” ujar Prof Halim.
Bagi Ma’had Aly Al-Tarmasi, keikutsertaan dalam Bimtek ini menjadi komitmen untuk memperkuat pengelolaan beasiswa secara profesional. Lembaga bertekad menjaga kepercayaan publik dengan meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan tata kelola akademik.
Prof Halim berharap dukungan pemerintah provinsi bisa menjadi momentum kebangkitan santri Jawa Timur. “Saatnya santri ikut memimpin dan berkontribusi menuju Indonesia Emas 2045,” katanya. (*)
Reporter: Zanuar Mubin
Editor: Yusuf Arifai
