Alhamdulillah, Mahasantri Ma’had Aly Al-Tarmasi Pacitan Raih Medali Emas
MA’HADALYALTARMASI, PACITAN-Prestasi membanggakan diraih oleh Samsul Rozikin, seorang mahasantri Ma’had Aly Al-Tarmasi Pacitan. Ia berhasil membawa pulang medali emas dalam ajang Festival Olimpiade Sains Nasional (FOSNAS) 2024 yang berlangsung di Sumatera Utara.
Kompetisi ini diselenggarakan oleh Yayasan Berlian Hati Mulia, dengan nomor izin AHU-0007789-AH01.04, pada 4 Agustus 2024.
Samsul berkompetisi di bidang Bahasa Indonesia untuk jenjang perguruan tinggi. Berkat kemampuannya yang luar biasa, ia berhasil meraih predikat A+ dan dinobatkan sebagai peraih medali emas.
Penghargaan tersebut diberikan pada 6 Agustus 2024, dengan nomor piagam 1389159/BHM-FOSNAS/OPSI-P/VIII/2024.
“Ini merupakan sebuah pencapaian besar, tidak hanya bagi saya secara pribadi, tetapi juga bagi Ma’had Aly Al-Tarmasi Pacitan,” ungkap Samsul saat diwawancarai setelah menerima penghargaan, Sabtu (14/9/2024).
Ajang FOSNAS dikenal sebagai kompetisi bergengsi yang diikuti oleh ribuan pelajar dan mahasiswa dari seluruh Indonesia.
Samsul pun tidak lupa menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para pengajar yang telah memberikan dukungan penuh selama persiapannya menghadapi kompetisi tersebut.
“Saya berterima kasih kepada para pengajar yang telah memberikan dukungan penuh dalam perjalanan saya mengikuti Olimpiade Sains Nasional ini,” lanjutnya.
FOSNAS 2024 merupakan platform bagi siswa dan mahasiswa untuk menampilkan kemampuan mereka di berbagai bidang sains.
Dalam ajang ini, Samsul berhasil membuktikan kemampuannya dengan mengungguli peserta lainnya melalui penguasaan Bahasa Indonesia yang mendalam.
Dengan medali emas di tangannya, Samsul kini memiliki peluang besar untuk melanjutkan kiprahnya di ajang akademik tingkat internasional.
Perjalanan Panjang Menuju Prestasi
Samsul Rozikin bercerita bahwa minatnya dalam bidang sains dan bahasa telah terbentuk sejak dini.
Dukungan orang tua dan kecintaannya pada ilmu pengetahuan memicu semangatnya untuk berprestasi.
Ia juga berbagi tentang kegemarannya mengikuti berbagai olimpiade sejak di bangku sekolah dasar.
“Minat saya dalam sains diturunkan dari orang tua. Sejak kecil, saya sudah dididik mengikuti berbagai pembelajaran, mulai dari les hingga bimbingan belajar. Awal mengikuti olimpiade adalah saat kelas 4 SD, dan sejak itu saya terus belajar dari pengalaman, termasuk dari kegagalan,” ujarnya.
Samsul juga menambahkan bahwa perjalanannya di dunia olimpiade semakin matang ketika berhasil menjadi finalis Olimpiade Matematika tingkat nasional di Semarang saat SMA.
Pengalaman tersebut mendorongnya untuk kembali berkompetisi di tingkat perguruan tinggi, kali ini di bidang Bahasa Indonesia. Persiapannya mencakup mengikuti bimbingan belajar online, membaca buku, dan belajar melalui internet.
“Alhamdulillah, berkat persiapan tersebut saya bisa meraih medali emas di ajang FOSNAS ini, bersaing dengan mahasiswa dari berbagai universitas seperti Universitas Brawijaya dan ITB,” jelasnya.
Samsul juga memberikan pesan inspiratif bagi generasi muda yang ingin mengikuti jejaknya. “Tidak ada batasan untuk mencapai impian. Kerja keras, disiplin, dan tekad kuat akan membuka pintu kesuksesan. Segalanya akan baik-baik saja, cukup jadi diri sendiri dan lakukan yang terbaik,” pesannya.
Dukungan dan Apresiasi dari Ma’had Aly
Sementara itu, Mudir Ma’had Aly Al-Tarmasi Pacitan, KH Luqman Harits Dimyathi, turut menyampaikan kebanggaannya atas prestasi yang diraih Samsul.
Menurutnya, kemenangan ini adalah bukti bahwa pendidikan di Ma’had Aly mampu melahirkan generasi berprestasi.
“Kami sangat bangga dengan pencapaian Samsul di FOSNAS 2024. Ini membuktikan bahwa pendidikan di Ma’had Aly mampu menghasilkan generasi yang kompeten di berbagai bidang, termasuk Bahasa Indonesia,” ujarnya.
Selain itu, KH Luqman juga berharap agar prestasi Samsul dapat memotivasi mahasantri lainnya untuk berkompetisi di ajang-ajang ilmiah lainnya.
“Kami berharap prestasi ini bisa memotivasi mahasantri lain untuk mengembangkan potensi akademik mereka dan siap bersaing di tingkat yang lebih tinggi,” tutupnya.
Prestasi Samsul tidak hanya mengharumkan nama Ma’had Aly Al-Tarmasi, tetapi juga membawa kebanggaan bagi Pacitan sebagai daerah yang terus mendukung prestasi akademik di tingkat nasional. (*)