“Untuk mencetak jurnalis muda, ngaji medsos 2 ini akan kami pantau untuk melihat perkembangan skill menulis para Mahasantri,” kata Yusuf Arifai.
“Untuk mencetak jurnalis muda, ngaji medsos 2 ini akan kami pantau untuk melihat perkembangan skill menulis para Mahasantri,” kata Yusuf Arifai.
semoga kedepan juga menginspirasi para santri untuk lebih memeperluas cara dakwah dengan karya
“Mu’adalah merupakan pengakuan negara kepada pesantren yang masih masih eksis dengan tipologinya masing-masing”, terangnya.
dakwah bil medsos sekarang merupakan suatu hal yang sangat penting dan harus dilakukan, ini tidak bisa ditawar lagi.
“Saya sudah lama mengamalkannya. Cara membacanya berjamaah dengan para pengurus untuk mendoakan para santri,” terangnya.
“Sangat penting lagi adalah menjaga hafalan, menjaga hati dari sifat-sifat tercela, membersihkan hati,” jelasnya.
KH Fuad menuturkan, Desa Tremas tak terlepas dari peran Pondok Tremas yang menyatu dengan masyarakat.
“Jadi pada intinya setiap keilmuan Islam dasarnya dari ilmu kalam dan tauhid. Secara argumentasi harus bisa membuktikan eksistensi keberadaan Allah SWT. Tapi kita dituntut menjelaskan secara logika,” terangnya.
Sebagai informasi, Harlah ke-14 Ma’had Aly tahun ini mengusung tema besar “Ma’had Aly Al-Tarmasi Never Dies”. Adapun harapan dari tema ini selaras dengan eksistensi Ma’had Aly Al-Tarmasi yang tidak pernah surut menghadapi tantangan zaman.
Kami berharap kepada Mendikbud agar segera mengeluarkan pernyataan secara lisan atau tertulis mengenai legalitas ijazah Ma’had Aly dan hak lulusan Ma’had Aly bisa berkompetisi menjadi guru PAI d lingkungan sekolah. Sesuai Surat Edaran Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan No 1460/B.B1/GT.02.01/2021