MA’HAD ALY AL-TARMASI, PACITAN – Muhaqqiq Turats dan Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Imam Syafi’i Cianjur, Jawa Barat, Syekh Muhammad Syadi Musthafa Arbasyi mengagumi keilmuan Syekh Mahfudz Al-Tarmsi.
Hal ini disampaikan di awal pembukaan Muhadharah ‘Ammah Tahqiq Turats yang digelar oleh Ma’had Aly Al-Tarmasi Perguruan Islam Pondok Tremas, Kamis (8/9/2022) malam.
“Tidak ada yang bisa menyamai derajat keilmuan Syekh Mahfudz Al-Tarmasi. Semua rantai keilmuan di Tanah Jawa sanadnya sambung kepadanya. Seandainya ia hadir disini, pasti akan mengatakan, ‘jadilah kalian semua seperti apa yang saya lakukan,” ujar Syekh Syadi di hadapan seluruh santri.
Sebagai pentahqiq yang sangat masyhur, dia menceritakan bagaimana saat pertama kali mentahqiq Kitab Khasyiyah Attarmasi. Selain merasa kesulitan, sumber referensi yang dipakai oleh sang pengarang lebih dari 1.000 kitab.
“Namun, justru ini yang menjadi bukti bahwa keilmuan Syekh Mahfudz Al-Tarmasi sangat luas. Reverensi yang didapat dari para guru juga sangat banyak,” ungkap Syekh Syadi.
Lebih lanjut, ulama asal Timur-Tengah itu mengakui, jika bahasa kitab yang digunakan oleh Syekh Mahfudz Al-Tarmasi sangat fasih, bahkan melebihi masyayikh pada eranya.
“Bisa dilihat dari karya-karyanya, yakni bahasanya sangat fasih. Meski dari kalangan ulama ‘ajam atau nonarab, tapi saya benar-benar kagum padanya,” terang Syekh Syadi.
Selain itu, karakteristik Syekh Mahfudz Al-Tarmasi yang berbeda dengan pengarang kitab lainnya adalah pada kejelian dalam tata bahasa.
“Ketika menemukan kejanggalan dalam Ilmu Nahwu, Sharaf, Balaghah dan lainnya, Syekh Mahfudz langsung memberikan penjelasan. Itu semua menjadi bukti betapa alimnya beliau. Artinya tak hanya menguasai satu bidang keilmuan saja,” pungkas Syekh Muhammad Syadi Musthafa Arbasyi. (*)