Foto bersama peserta IPI

Pustakawan Se-Indonesia Berkumpul di Bali, Ma’had Aly Al-Tarmasi Pacitan Ambil Bagian

MA’HADALYALTARMASI, PACITAN – Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) menggelar Rapat Kerja Pusat (Rakerpus) XXV dan Seminar Ilmiah Nasional dari tanggal 7 hingga 9 Juli 2024. Acara yang berlangsung di Hotel Four Points by Sheraton, Ungasan, Kabupaten Badung, Bali ini, dihadiri oleh ratusan pustakawan dan pengelola perpustakaan dari seluruh Indonesia.

Kepala Perpustakaan Ma’had Aly Al-Tarmasi Pacitan, Alis Maulana, mengungkapkan pentingnya acara ini untuk perkembangan perpustakaan, khususnya dalam menyesuaikan diri dengan literasi digital.

“Kerjasama yang baik antara pengurus perpustakaan dan stakeholder sangat diperlukan untuk mengembangkan perpustakaan yang mampu mengikuti perkembangan zaman,” ujarnya.

Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini dihadiri oleh lebih dari 600 peserta yang terdiri dari pengurus Perpustakaan Nasional, pengurus IPI pusat, pengurus IPI provinsi, serta pustakawan dari berbagai daerah. Antusiasme peserta terlihat sangat tinggi, mencerminkan pentingnya acara ini bagi kemajuan perpustakaan di Indonesia.

Alis Maulana menambahkan bahwa salah satu fokus dalam pengembangan perpustakaan adalah kerjasama dengan berbagai mitra dan studi banding dengan perpustakaan lain.

“Selain itu, kami juga perlu melengkapi koleksi kitab dan buku yang digunakan sebagai referensi di Ma’had Aly Al-Tarmasi Pacitan,” tambahnya.

Kegiatan Rakerpus IPI ini juga dirangkaikan dengan perayaan ulang tahun IPI yang ke-51. Momen tersebut digunakan sebagai ajang untuk mempererat silaturahmi antar pengurus dan anggota IPI, serta membahas berbagai isu strategis terkait pengelolaan perpustakaan.

Dalam seminar ilmiah nasional yang menjadi bagian dari acara ini, sejumlah narasumber berkompeten dihadirkan untuk memberikan wawasan dan pengetahuan baru kepada para peserta.

Topik-topik yang dibahas antara lain manajemen perpustakaan di era digital, pengembangan aplikasi perpustakaan, dan strategi meningkatkan minat baca di kalangan masyarakat.

Alis mengungkapkan bahwa seminar ini memberikan banyak ilmu baru yang sangat bermanfaat. “Kami mendapatkan banyak pengetahuan baru, terutama mengenai pengelolaan perpustakaan digital yang sangat relevan dengan perkembangan saat ini,” katanya.

Selama acara, para peserta juga berkesempatan untuk mengikuti berbagai diskusi dan workshop yang memberikan pengetahuan praktis dalam pengelolaan perpustakaan. Hal ini diharapkan dapat membantu pustakawan dalam mengaplikasikan ilmu yang didapatkan untuk mengembangkan perpustakaan di tempat mereka masing-masing.

Alis Maulana juga menekankan pentingnya inovasi dalam pengelolaan perpustakaan. “Kami berharap pustakawan dapat terus berinovasi dan meningkatkan kualitas perpustakaan agar semakin relevan dengan perkembangan zaman,” tuturnya.

Ia juga menambahkan bahwa perpustakaan harus mampu memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan layanan dan menarik minat baca masyarakat.

Dengan berakhirnya kegiatan ini, diharapkan para pustakawan dapat mengimplementasikan ilmu yang diperoleh untuk kemajuan perpustakaan di Indonesia. Kerjasama dan jaringan yang terjalin selama acara ini juga diharapkan dapat mendukung pengembangan perpustakaan secara lebih luas.

Kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi para peserta, tetapi juga membuka peluang kerjasama dan jaringan yang lebih luas antar perpustakaan di Indonesia. Dengan demikian, perpustakaan di Indonesia dapat terus berkembang dan berkontribusi dalam meningkatkan literasi masyarakat di era digital.

Rakerpus IPI XXV dan Seminar Ilmiah Nasional 2024 ini menjadi momentum penting bagi perkembangan perpustakaan di Indonesia, khususnya dalam menghadapi tantangan literasi digital.

Dengan semangat kerjasama dan inovasi, diharapkan perpustakaan di Indonesia dapat terus bertransformasi dan memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan literasi dan pendidikan di tanah air. (*)

Leave a Comment